Hubungan antara Sinetron Catatan Hati Seorang Istri dan Perspektif Denis McQuail

Kali ini anggirud’s akan membahas salah satu sinetron yang pernah populer di Indonesia pada masanya, yaitu sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang pernah tayang di salah satu televisi swasta dan sampai membuat season kedua. Tetapi anggirud’s akan membahas isi sinetron ini dengan menyangkut pautkan sebuah teori perspektif dari Denis McQuail dalam sebuah karya bukunya yang berjudul ‘Mass Communication Theory’ mengungkapkan bahwa Komunikasi Massa masih menyimpan pemahaman yang ambivalen ( dari dahulu sampai sekarang ), khususnya tentang pengertian ‘massa’ itu sendiri.

                Berikut adalah enam perspektif yang diberikan oleh Denis McQuail dalam bukunya:

  1.           Windows that enable is to see beyond our immediate surroundings
  2.       Interpreters that help us make sense of experience
  3.       Signpost that provide us with instructions and directions
  4.       Filter that screen our parts of experience and focus on other
  5.       Mirrors that reflect ourselves back to us
  6.           Barriers that block the truth


Mengenai cerita Catatan Hati Seorang Istri ada benang merah yang jelas ingin diangkat, yaitu mengenai kisah kehidupan istri-istri yang berada pada komplek perumahan yang sama. Ceritanya berfokus pada kehidupan rumah tangga 3 wanita yang saling bersahabat. Masing-masing dari mereka memiliki permasalahan dengan suami mereka. Sinetron ini dibintangi oleh Dewi Sandra, Yasmine Wildblood, Intan Nuraini, Ashraf Sinclair, Oka Antara, dan Baim Wong.
Berikut ini adalah sinopsis globalnya :
Kisah sinetron ini berfokus pada cerita-cerita tentang perempuan-perempuan yang masing-masing membawa luka hati. Dinarasikan oleh Hana (Dewi Sandra), seorang penulis buku yang menjadi tokoh utama, yang menceritakan cerita-cerita yang di alami oleh para sahabat-sahabatnya, Vina (Yasmin Wildblood) dan Anisa (Intan Nuraini), yang juga tinggal di komplek perumahan yang sama. Konflik yang terjalin memiliki benang merah yang kuat, yakni bagaimana seorang istri menghadapi berbagai masalah dengan suaminya.

Dan kali ini anggirud’s akan menganalisa sinetron tersebut berdasarkan enam perspektif yang dinyatakan Denis McQuail, sebagai berikut:

1.       Windows that enable is to see beyond our immediate surroundings
Salah satu teman Hana memberikan suatu informasi yang diluar dugaannya, informasi tersebut berbunyi bahwa suami Hana, Bram sedang jalan-jalan berdua dengan seorang wanita muda yang cantik di sebuah restoran. Hana yang mendapat berita tersebutpun panik sehingga ia menyusul suaminya di restoran tersebut.
Dalam kasus ini, teman Hana berperan sebagai ‘jendela’ tersebut yang membukakan Hana pada suatu informasi yang tidak ia ketahui sebelumnya. Jendela inilah yang dimaksud oleh Denis McQuail sebagai pintu untuk melihat informasi diluar lingkungan kita.

2.       Interpreters that help us make sense of experience
Dapat dilihat dalam suatu adegan sinetron tersebut bahwa Hana menaruh curiga pada suaminya, hal ini disebabkan oleh kejadian-kejadian atau pengalaman yang sudah ia lihat pada diri Bram. Sehingga dengan pengalaman itu, Hana lebih berhati-hati memerhatikan tingkah laku suaminya yang ia yakini mulai menimbulkan kecurigaan.
Interpretes di dalam cerita ini adalah kelakuan aneh dari suami Hana yang membuat ia memahami keanehan suaminya berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya.

3.       Signpost that provide us with instructions and directions
Tingkah laku Bram menjadi sebuah tanda dan rambu yang memberikan sebuah petunjuk kepada Hana mengenai kecurigaannya selama ini yang ia tanamkan pada Bram. Petunjuk tersebut dihasilkan oleh tingkah laku aneh mencurigakan Bram sekaligus informasi yang Hana dapatkan dari beberapa temannya membuat ia semakin mengiyakan keanehan suaminya itu.
Seperti yang dinyatakan oleh Denis McQuail bahwa rambu yang diciptakan akan menghasilkan tanda-tanda, dan pernyataan ini terjadi di salah satu adegan sinetron tersebut.

4.       Filter that screen our parts of experience and focus on other
Filter yang menyaring bagian pengalaman kita dan focus pada hal lainnya. Jadi maksudnya adalah media memberikan tayangan berdasarkan standar dari pihak mereka bukan berdasarkan dari apa yang khalayak inginkan.
Dan dalam sinetron ini alur yang terjadi berdasarkan apa yang ditulis di dalam bukunya sendiri dan tidak mengikuti apa yang diinginkan oleh para penonton.

5.       Mirrors that reflect ourselves back to us
Cermin yang mencerminkan diri kita kembali pada kita. Dalam salah satu adegan sinetron tersebut terlihat Hana menolak fakta informasi yang diberikan oleh temannya bahwa Bram sedang jalan dengan seorang wanita muda, yang Hana lakukan adalah meyakinkan dirinya terus menerus sendiri bahwa hal tersebut tidaklah benar. Meskipun ia melihat bahwa hal tersebut adalah sebuah informasi yang memungkinkan adanya kebenaran, tetapi karena sifat Hana yang begitu lembut ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa kejadian itu hanyalah sebuah kebetulan saja.
Maksudnya adalah sifat Hana yang menolak informasi tersebut dengan terus berpikiran positif mencerminkan dirinya yang taat kepada agama dan suaminya. Anggaplah informasi tersebut yang berperan sebagai cermin. Maka cermin itulah yang mencerminkan diri kita kembali pada kita atau mengingatkan Hana tetap bersabar dan berpikiran positif seperti sifatnya.

6.       Barriers that block the truth
Hambatan yang menghalangi kebenaran. Sikap dan fakta yang ditutup-tutupi secara sempurna oleh Bram dan Karin membuat kebenaran menjadi sulit untuk dicari oleh Hana. Kelihaian mereka dalam menyembunyikan hubungan yang terjalin diantara mereka berdua memerlukan waktu yang lama untuk membuat Hana akhirnya menyadari ada hubungan gelap diantara suaminya dan adik temannya itu.
Berikut adalah hasil analisa anggirud’s mengenai hubungan antara teori dari Denis McQuail dan sinetron Catatan Hati Seorang Istri. Terdapat hubungan diantara teori dan sinetron tersebut yang dapat kita lihat diatas.



Daftar Pustaka
McQuail's Mass Communication Theory Book

Komentar

Postingan Populer